5 Penyebab Motor Injeksi Suka Mati Mendadak
Sekarang hampir semua sepeda motor sudah menerapkan sistem injeksi, hal ini di karenakan sistem injeksi menawarkan performa yang jauh lebih efisien. Sehingga pemakaian bensin bisa lebih irit tapi tidak membuat power mesin menurun. Walaupun demikian pernahkan kalian mengalami masalah dimana sepeda motor tiba-tiba mati dan sulit saat akan dihidupkan lagi ?
![]() |
Sumber : Pixabay |
Motorkomen - Selamat datang kembali di sebuah blog tentang dunia roda dua yang simpel ini. Sekarang hampir semua sepeda motor sudah menerapkan sistem injeksi, hal ini di karenakan sistem injeksi menawarkan performa yang jauh lebih efisien. Sehingga pemakaian bensin bisa lebih irit tapi tidak membuat power mesin menurun.
Walaupun demikian pernahkan kalian mengalami masalah dimana sepeda motor tiba-tiba mati dan sulit saat akan dihidupkan lagi ?
Kalau sepeda motor yang masih menggunakan karburator, maka kalau tidak di businya berarti di karburatornya. Namun berbeda dengan sepeda motor injeksi yang berbasis elektronik. Kerusakan pada sistem injeksi perlu dianalisa lebih dalam menggunakan scanner. Jadi tidak bisa kalian deteksi secara asal-asalam.
Tapi kalian tenang saja, karena menurut beberapa pengalaman pengguna ada beberapa penyebab yang paling mungkin memicu motor injeksi yang tiba-tiba saja mengalami mogok. Apa saja ? Dibawah ini adalah penyebab-penyebabnya?
1. Busi mati
Baik sepeda motor karburator atau sepeda motor injeksi busi tetap menjadi komponen yang sangat vital. Kerusakan pada busi atau busi yang mati menyebabkan mesin menjadi mogok. Beberapa hal yang membuat busi mati, bisa dikarenakan kondisi busi yang seharusnya sudah waktunya diganti tapi tidak kalian ganti. Busi yang sudah tidak layak untuk digunakan, memang tetap masih bisa digunakan tapi sangat rentan mati.
Perlu kalian ketahui, sebagus apapun busi pasti memiliki waktu masa pemakaian. Semua itu karena busi bekerja pada suhu ekstrem mengingat letak busi ini ada di dalam ruang bakar yang berinteraksi langsung dengan pembakaran di dalam mesin sepeda motor.
Pada umumnya busi motor masih sanggup dipakai hingga pemakaian sekitar 10.000 KM. Tapi ada beberapa kondisi yang akan mempercepat kerusakan busi, salah satunya karena suplai bensin yang lebih boros atau menggunakan bahan bakar tidak sesuai rasio kompresi mesin sepeda motor kalian.
2. Saringan udara terlalu kotor
Fungsi dari saringan udara memang sebagai penyaring udara dari debu dan kotoran, sehingga udara yang masuk ke ruang bakar bisa menjadi lebih jernih.
Tapi saat saringan udara sudah terlalu kotor, maka ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Yang pertama, aliran udara akan menjadi terhambat oleh sumbatan kotoran pada permukaan saringan. Ini akan menjadi beban mesin sehingga saat idle mesin bisa tiba-tiba menjadi mati.
Sudah seharusnya filter udara dibersihkan pada interval sekitar 5.000 KM. Tapi kalau kalian merasa terlalu repot karena filter udara motor memang biasanya di posisi tersembunyi, maka kalian jangan lupakan jadwal service. Karena ketika service, filter udara pasti akan dibersihkan.
3. Klep mesin terganjal
Klep atau katup berfungsi sebagai pintu keluar masuknya material dari dan ke luar mesin. Artinya, material untuk proses pembakaran yakni udara dan bensin dimasukan melewati katup hisap. Sementara untuk material gas dari sisa pembakaran, di keluarkan melalui katup buang.
Masalah klep yang terganjal ini, akan menyebabkan klep menjadi tidak tertutup dengan rapat. Saat langkah kompresi, material pembakaran akan keluar dari celah klep yang kurang rapat. Hal itulah yang menyebabkan pembakaran tidak terjadi alias mesin mogok.
Apa yang menyebabkan klep terganjal ?
Semua ini bisa berasal dari karbon dari sisa pembakaran, pembakaran mesin itu menghasilkan material residu yang seperti gas karbonmonoksida dan terkadang ada karbon padat juga. Material padat yang satu ini, kalau mengganjal klep otomatis akan membuat klep tidak bisa tertutup rapat. Sehingga masalah di atas bisa terjadi.
Semua ini bisa kalian atasi dengan melakukan pembersihan pada klep mesin, untuk membersihkan klep kalian perlu melepas klep dari mesin melalui bagian kepala silinder. Jadi tidak perlu turun mesin melainkan hanya kepala silindernya saja yang dilepas.
4. Injektor tersumbat
Sumbatan yang terjadi pada injektor bisa berasal dari kotoran yang terbawa pada aliran bensin. Memang, ada saringan bensin tapi ada juga kotoran dengan ukuran partikel lebih kecil dari serat pada saringan bensin. Jika kotoran tersebut terkumpul pada ujung injektor, maka akan menyumbat injektor. Hasilnya bensin hanya menetes dari injektor bahkan bisa dikatakan tidak keluar sama-sekali.
Semua masalah ini sebenarnya bisa di hindari jika kalian rutin melakukan flushing sistem injeksi, proses flushing ini memerlukan bahan pembersih khusus yang di campurkan ke dalam bensin. Sehingga sebagai proses flushing bisa berjalan secara otomatis.
5. Kerusakan pada sensor injeksi
Ketika terdapat kerusakan pada sensor injeksi, maka indikator mesin atau cek engine akan menjadi berkedip. Kerusakan pada sensor memang tidak hanya membuat motor menjadi mogok, terkadang cek engine berkedip namun mesin masih terasa normal saja. Akan tetapi, cek engine adalah sistem koreksi otomatis pada sistem injeksi yang akan memberitahu kalian kalau ada masalah pada sistem injeksi.
Kedipan manja pada cek engine, menandakan terdapat sebuah masalah. Untuk mengetahui apa masalahnya kalian memerlukan scanner. Namun, beberapa motor khususnya motor dari Honda kalian bisa memperhatikan pola kedipannya untuk mengetahui sensor mana yang terjadi kerusakan.
Ketika sensor yang rusak sudah kalian temukan, bukan berarti sensornya benar-benar rusak. Kadang masalahnya cuma soket sensor yang kurang klop atau ada kabel sensor yang terkelupas atau bahkan sudah putus. Jadi sebelum kalian mengganti sensor, pastikan rangkaian kabelnya tersambung dengan baik dan benar. Kalian bisa membaca postingan berikutnya yang berjudul Penyebab Motor Tidak Bisa Distarter.